Landasan Cinta Lingkungan Dimulai dari Sekolah

Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) menerapkan pengenalan lingkungan lokal sekaligus membuat anak peduli mengenai lingkungannya.

landasan-cinta-lingkungan-dimulai-dari-sekolah

Berawal dari motto “Aku bukan anak sembarangan, maka aku tidak buang sampah sembarangan,” anak-anak di SD 4 Menteng, Kalimantan Tengah, mencoba menerapkan statusnya sebagai pelaksana Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Education for Sustainable Development -ESD).

Ernawati sebagai Kepala Sekolah, memulai ini sejak tujuh bulan silam. Ditambah bantuan bimbingan dari satgas Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+), Ernawati memasukkan muatan lokal mengenai lingkungan ke dalam kurikulum sekolahnya.

Muatan lokal ini berisi pengenalan tanaman lokal Kalteng seperti galam dan kayu ulin. “Anak-anak kini lebih paham mengenai lahan gambut, sebelumnya tidak banyak yang tahu kalau Kalteng ini berdiri di atas lahan gambut,” ujar Ernawati ketika ditemui Minggu (10/2) lalu.

kalimantan tengah,sekolah,aksi untuk bumi,tanaman“Hutan Mini” di SDN Percobaan Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Lokasi hutan mini ini di atas lahan gambut yang ditimbun pasir putih. Sekolah ini sendiri merupakan salah satu penerap ESD di Kalteng. (Zika Zakiya/NGI).

Hal sama dirasakan Luise T.Dehen sebagai Kepsek SMP Negeri 12, Palangkaraya. Sebelumnya, ia dan staf guru terpaku dengan apa yang di buku panduan. Tapi kini mereka mulai menerapkan pengembangan kurikulum berbasis lingkungan lokal.

“Balasannya hanya pahala dari Tuhan yang Maha Kuasa,” kata Luise sambil tergelak ketika ditanya mengenai insentif yang diterimanya.

Sekolah-sekolah yang dipimpin kedua perempuan di atas merupakan dua dari sebelas sekolah binaan ESD Satgas REDD+. Dikatakan Communication and Stakeholder Engagement Working Group REDD+ Aulia Wijasih, “Kami memberikan pencerahan pada guru-guru mengenai pembangunan berkelanjutan.”

Sekolah dipilih sebagai ladang pelaksanaan ESD karena di sebagian besar wilayah Indonesia guru merupakan corong komunitasnya. Guru mendapat peran penting dalam mempengaruhi keputusan, serta menjadi jembatan komunikasi informasi terbaru.

Kalteng wilayah percontohan
Hutan Kalteng berada di posisi tiga besar hutan terluas di Indonesia. Itu menjadi salah satu alasan mengapa provinsi bekas wilayah Kalsel ini terpilih sebagai provinsi pertama yang menjalankan REDD+.

kalimantan tengah,sekolah,aksi untuk bumi,tanamanPenandatanganan papan Deklarasi Aksi untuk Bumi yang merupakan bagian dari Sekolah Sobat Bumi (SSB) di Provinsi Kalimantan Tengah. (Zika Zakiya/NGI).

Menurut Sekertaris Daerah Wilayah Kapuas, Nurul Edy, masuknya lingkungan hidup dalam kurikulum sekolah akan menciptakan peserta didik yang peduli terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di daerah.

“Pendidikan lingkungan adalah sesuatu yang luar biasa diterapkan sejak dari dasar. Diharapkan nantinya ada kurikulum wajib yang diperluas ke semua sekolah,” kata Sipet Hermanto, Kepala Dinas Provinsi Kalteng, saat ditemui dalam Deklarasi Aksi untuk Bumi di Kabupaten Kapuas, Senin (11/2).
(Zika Zakiya)

Dikutip dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/02/landasan-cinta-lingkungan-dimulai-dari-sekolah

Ayo Tanam

save

Save The Earth

Save The Earth

Share this Music

videokeman mp3
Butterfly – Mariah Carey Song Lyrics

Kebun Binatang Inggris Kirim 9 Lutung Jawa ke JLC

Batu – Javan Langur Center (JLC), konservasi Lutung di Coban Talun, Kota Batu, mendapat kiriman 9 Lutung Jawa (Trachypithecus auratus). 9 Lutung Jawa itu merupakan kiriman Howllets Zoo, kebun binatang yang berada di Kota Kent, Inggris.

“Kita terima 9 ekor Lutung Jawa dari Howllets Zoo,” ujar Manajer JLC Iwan Kurniawan saat berbincang dengan wartawan, Rabu (12/9/2012).

Iwan menceritakan, JLC sebelumnya juga mendapat sepasang indukan Lutung Jawa dari Kebun Binatang Ragunan Jakarta.

Selama beberapa tahun, Howllets Zoo yang tak jauh dari Kota London itu berhasil menakarkan utung Jawa. Namun, fasilitas kandang tak mampu menampung populasi satwa endemik di Pulau Jawa itu.

Rencananya lanjut Iwan, sebelum dilepas ke alam, Lutung Jawa akan menjalani berbagai tahapan persiapan. Seluruh Lutung ditempatkan di kandang karantina untuk memantau perilaku dan kesehatannya.

Jika perilakunya sesuai dengan karakter alami, mereka akan ditempatkan di kandang sosialiasi untuk disiapkan dalam satu kelompok.

Individu Lutung dikenalkan terhadap Lutung lain yang bakal menjadi satu kelompok. Termasuk dicarikan pasangan yang cocok, lutung jantan dan betina bakal memilih pasangan. “Prosesnya selama enam bulan untuk mengawasi,” sambung Iwan.

Ia menambahkan, Lutung tersebut nantinya dipasang chip, untuk lutung jantan dipasang di punggung sebelah kanan sedangkan lutung betina di punggung kiri.

Chip berfungsi sebagai penanda yang menyimpan data tentang silsilah atau asal usul satwa. Setelah pelepasan, petugas mengawasi perilaku Lutung dan rute jelajah di alam liar.

“Karena setiap kelompok memiliki daya jelajah sampai 21 hektare,” terang Iwan.

(bdh/bdh)

Dikutip dari: http://surabaya.detik.com/read/2012/09/12/121924/2015869/475/kebun-binatang-inggris-kirim-9-lutung-jawa-ke-jlc

Primata Kecil Disembunyikan di Celana Dalam

Tiga pria ditangkap di ibukota India, Delhi, karena berupaya membawa tiga primata kecil ke dalam pesawat

Ketiganya sedang transit di bandara internasional Indira Gandhi dalam penerbangan dari Dubai menuju Bangkok.Transaksi perdagangan kulit Harimau Sumatra digagalkan WWF umumkan negara pelanggar perdagangan satwa liar Koala diusulkan masuk daftar spesies terancam.Upaya menyelundupkan primata kecil itu terungkap ketika petugas keamanan mengamati ada bagian yang menonjol di bagian celana dalam para pria tersebut ketika sedang diperiksa. Dua diantara pria tersebut kemudian ditemukan juga membawa Slender Lorise, yang di Indonesia disebut Kukang atau Malu-malu di dalam tasnya. Kantor berita Press Trust of India melaporkan salah satu satwa yang ditemukan itu panjangnya mencapai 17,8 cm.

Hewan peliharaan

Ketiga pria yang ditangkap disebut berkebangsaan Uni Emirat Arab dan penyelidikan lebih lanjut atas mereka sedang ditempuh. Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kondisi hewan itu secara umum baik walau berisiko akan memburuk. Mereka sudah dibawa ke sebuah lembaga pegiat hewan di Delhi, People For Animals, yang mengatakan hewan-hewan tersebut mendapat perawatan di rumah sakit. Kukang -yang hidup di pohon dan merupakan satwa endemik di sebagian kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara- menjadi popular sebagai hewan peliharaan dalam beberapa tahun belakangan sehingga meningkatkan Kekhawatiran akan kelangsungannya di alam liar.

Indonesia dilaporkan merupakan salah satu negara dengan populasi Kukang yang berkurang secara drastis karena dijadikan hewan peliharaan.

Dikutip dari:http: //www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2012/09/120910_kukang_india.shtml

Bukit Terakhir Orangutan

Bukit Sentuai sebagai habitat terakhir orangutan di Kuala Kuayan, Kalimantan Tengah Indonesia, Indonesia, cepat atau lambat pasti akan dibabat untuk perkebunan kelapa sawit. Centre for Orangutan Protection memprediksikan bahwa orangutan yang berada di luar kawasan konservasi di provinsi Kalimantan Tengah akan punah di alam pada tahun 2011 karena ekspansi besar-besaran perkebunan kelapa sawit.

Penyelamatan Orangutan Borneo

Badak Jawa

Badak jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae  dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak India dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam . Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.

Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut “badak jawa”, binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di seluruh nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap. Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan. Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih berada pada risiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakatau dan gempa bumi, populasi badak jawa akan langsung punah.Selain itu, karena invasi langkap dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber, maka populasinya semakin terdesak.Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Baratyang pernah menjadi habitat badak Jawa.

Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh . Badak jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.

Dikutip dari http://www.wikipedia.com

Eloknya Jalak Bali

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa.

Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang.

Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910 . Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild , sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.

Karena penampilannya yang indah dan elok, jalak Bali menjadi salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah burung ini ditemukan sangat terbatas menyebabkan populasi burung ini cepat menyusut dan terancam punah dalam waktu singkat. Untuk mencegah hal ini sampai terjadi, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran jalak Bali.

Jalak Bali dinilai statusnya sebagai kritis di dalam IUCN Red List serta didaftarkan dalam CITES Appendix I.